Beritapiral.com ,-
Lampung, Tulang Bawang Barat –
Bau amis korupsi Dana Desa (DD) kembali mencuat di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kali ini, Tiyuh Mekar Jaya, Kecamatan Gunung Agung, menjadi sorotan setelah dugaan penyimpangan anggaran ketahanan pangan dan proyek infrastruktur terkuak. Realisasi program yang didanai rakyat ini dipertanyakan, bahkan sebagian besar dinilai fiktif. 27 April 2025
Berdasarkan penelusuran tim Beritapiral.com, program ketahanan pangan sepanjang 2023 terindikasi tidak menyentuh masyarakat. Bantuan bibit ayam betina (Rp4.500.000), kambing betina (Rp47.600.000), bibit sayuran (Rp13.900.000), hingga paket bibit ikan dan pakan (Rp7.500.000) — semuanya tidak tampak jejaknya di lapangan. Warga setempat mengaku tidak pernah menerima bantuan sebagaimana tercatat dalam dokumen pertanggungjawaban anggaran.
Tak hanya itu, pembangunan onderlag — pengerasan jalan yang seharusnya meningkatkan mobilitas warga — justru menimbulkan kekecewaan. Anggaran jumbo, yakni Rp72.600.000 untuk tahap I di Suku VII, Rp167.430.000 untuk tahap II, dan Rp73.627.000 untuk tahap III di Suku II dan IV, dipertanyakan efektivitasnya. Hasil fisik jalan yang dikerjakan dianggap asal jadi, tak sebanding dengan dana yang dihamburkan.
Masyarakat menuntut keseriusan Inspektorat Daerah dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk membuka tabir dugaan korupsi ini. Nama Kepala Tiyuh Mekar Jaya, Candra, turut disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas bobroknya pengelolaan anggaran.
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, perbuatan memperkaya diri sendiri dengan merugikan keuangan negara diancam hukuman berat, mulai dari empat tahun hingga dua puluh tahun penjara, disertai denda maksimal Rp1 miliar.
“Ini bukan sekadar kelalaian administratif. Ini dugaan kejahatan terhadap hak-hak dasar masyarakat desa,” tegas salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.
Di tengah gempuran inflasi pangan dan krisis kepercayaan publik, skandal semacam ini menjadi tamparan keras bagi upaya pemerintah mendorong pembangunan desa. Jika aparat hukum lambat bertindak, korupsi Dana Desa hanya akan menjadi tradisi yang makin membudaya.
Warga berharap agar kasus ini menjadi pintu masuk bagi audit menyeluruh di seluruh Tiyuh di Kabupaten Tulang Bawang Barat — sebelum kepercayaan terhadap program Dana Desa benar-benar runtuh.
Tim…
(Bersambung…)