Diam Seribu Bahasa, Camat Maro Sebo Ilir Diduga Lindungi Dugaan Korupsi di Desa Bulian Jaya

Diam Seribu Bahasa, Camat Maro Sebo Ilir Diduga Lindungi Dugaan Korupsi di Desa Bulian Jaya

Spread the love

Beritapiral.com,-

Batanghari, Jambi — Saat publik menjerit soal transparansi dan keadilan, justru Camat Maro Sebo Ilir, Raden Tarmizi, memilih bungkam. Lebih dari sekadar diam, camat yang seharusnya menjadi corong keterbukaan publik ini justru memblokir nomor awak media yang mencoba mengonfirmasi isu serius: dugaan korupsi Dana Desa di Desa Bulian Jaya. (Selasa 13 Mei 2025)

Tindakan Raden Tarmizi yang menutup jalur komunikasi dengan media memunculkan kecurigaan kuat. Bukan hanya menghindar, tapi juga diduga telah menjalin “komitmen diam” dengan oknum Kepala Desa Bulian Jaya, Sayuti, yang kini namanya mencuat dalam pemberitaan dugaan penyalahgunaan dana pembangunan.

Sikap anti-transparansi ini mencoreng wajah pelayanan publik. Camat seharusnya menjadi pengawas pertama atas jalannya pemerintahan desa. Namun dalam kasus ini, Raden Tarmizi justru diduga tutup mata, bahkan terkesan ikut bermain dalam pusaran dugaan korupsi Dana Desa.

Warga menuntut ketegasan Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arif. Teguran keras, bahkan pemberhentian jabatan, layak diberikan kepada pejabat yang dinilai hanya menghabiskan anggaran negara tanpa memberi manfaat nyata. Dalam situasi di mana rakyat menjerit karena minimnya pembangunan yang jujur, kehadiran camat seperti ini justru menjadi beban birokrasi.

Tak hanya bupati, publik juga meminta aparat penegak hukum — kejaksaan, inspektorat, hingga kepolisian — turun tangan secara terbuka dan menyeluruh. Audit menyeluruh terhadap seluruh desa di wilayah Maro Sebo Ilir harus segera dilakukan. Cukup sudah praktik pembiaran. Korupsi di akar rumput harus ditumpas hingga ke akar.

Jangan biarkan semangat pemberantasan korupsi hanya berhenti di pidato dan baliho. Sesuai cita besar pemerintahan Prabowo-Gibran melalui Asta Cita, korupsi harus dilawan dari pusat hingga ke desa.

Rakyat butuh keadilan, bukan pejabat yang bersembunyi di balik layar.

 

(Tim/bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *